ChaTh@Bie

Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kau dustakan

Selasa, 11 Oktober 2011

Yang Melihat

Selama ini kita telah beranggapan bahwa kita dapat melihat semua benda itu karena mata. Benarkah demikian? Ketika kita di Sekolah Dasar, kita telah diajari. Kita bisa melihat suatu benda karena benda tersebut memancarkan cahaya pada kita. Jadi dapat disimpulkan tanpa cahaya kita tidak bisa melihat suatu benda. Misalnya saat kita berada ditemapt yang gelap gulita.
Akan tetapi jika kita cermati lebih mendalam, ternyata bukan mata yang melihat. Lantas siapakah yang melihat? Jika kita pelajari kembali tentang struktur organ tubuh kita, maka kita akan temukan bahwa segala informasi atau data diri kita berada di dalam otak. Tanpa otak kita tidak akan pernah bisa melihat, mendengar, merasakan sesuatu, meraba dan mencium aroma/bau. Jadi dapat disimpulkan bahwa otak adalah pusat pengendali panca indra dan semua organ kita. Dapatkah manusia hidup tanpa otak?
Mungkin tidak pernah kita sadari bahwa kita hidup hanyalah menjalankan sebuah perintah yang telah terprogram didalam otak kita, dari saat kita masih ada dalam kandung hingga kita menutup mata nanti. Kita sama halnya seperti robot, robot kita buat dengan program yang telah kita simpan dalam memory dan menjalankan perintah dengan apa yang telah terprogram. Mungkin salah satu bukti bahwa semua perjalanan hidup kita sudah terprogram dalam otak, baik yang terjadi pada masa lampau dan masa depan kita. Mungkin kita pernah bermimpi, kita pernah pergi ke suatu pantai yang sangat indah dan kita menemukan permata dipantai itu. Pada kenyataannya, saat tidur kita tidak pernah beranjak dari tempat tidur. Lantas mengapa kita bisa pergi ke pantai yang indah tersebut? Dan mungkin beberapa tahun setelah itu kenyataan benar terjadi. Tanpa terencana mungkin kita bersama teman-teman kita sedang wisata ke suatu pantai dan tanpa sengaja pula kita menemukan permata itu. Baru saat itu kita teringat bahwa kita pernah mengalami hal sama, tapi hal itu pernah dialami dalam mimpi. Hal ini dapat membuktikan bahwa kita telah mampu untuk pergi ke masa depan kita.
Mungkin pada dasarnya manusia diciptakan dalam keadaan yang sama (Terprogram sama). Tapi mengapa ada yang pintar dan ada yang tidak pandai? Menurut analisa kami, hal itu dapat terjadi karena situasi dan kondisi dimana manusia itu hidup serta bagaimana caranya ia menggunakan dengan sebaik-baiknya panca indra yang telah dimilikinya. Suatu misal ketika kita belajar di kelas, tentunya dalam kelas tersebut ada siswa yang pandai dan ada juga yang tidak, ada yang cepat mengerti dengan penjelasan guru dan ada jagu yang tidak. Hal itu terjadi karena siswa yang pandai, ia dapat memfungsikan panca indaranya dengan baik. Suatu misal saat guru menerangkan, ia menggunakan mata dan telinganya dengan baik. Sehingga data yang sudah tersimpan di oatak dapat terbuka. Sementara yang tidak pandai, mereka kurang memaksimalkan panca indranya. Mungkin saat guru menjelaskan, ia lagi asyik bergurau dengan temannya sehingga kurang mengerti apa yang disampaikan oleh guru.
Jika semua data kehidupan kita saudah tersimpan dengan baik di otak. Dari sejak kita dalam kandungan hingga meneutup mata nanti. Berati tugas kita, bagaimana cara kita untuk membuka data tersebut yang ada di otak kita. Tentunya dengan bantuan panca indra kita.
Berarti dari penjelasan ini, apakah mungkin yang melihat itu adalah otak? Ternya tidak…!!! Lantas siapakah yang melihat???
Misalanya dalam detik ini ada orang yang meninggal. Orang yang meninggal tersebut tentunya masih punya organ-organ tubuh yang masih sehat dan segar. Andaikan mata orang yang meninggal tadi kita ambil dan kita cangkokkan pada orang buta, kemingkinan besar orang buta tersebut dapat melihat. Coba sekarang kita pahami lebih mendalam. Orang yang meninggal tadi memiliki mata dan masih bagus. Tetapi mengapa ia tidak bisa melihat??? Begitu juga orang tadi masih mempunyai otak. Tetapi mengapa ia tidak bisa melihat??? Padahal dengan panca indra dan otak kita bisa berpikir, melihat, merasakan, mencium baud an kita bisa merasakan kasih saying dari seseorang baik dari orang tua, teman, atau bahakan pacar. Tetapi mengapa itu semua musnah ketika kita telah mati?? Jadi orang yang mati sudah tidak bisa melakukan dan merasakan kegiatan apapun, walaupun kita pukul ia tidak akan merasakan sakit.
Lantas siapakah yang melihat???
Yang melihat dan yang merasakan segala sesuatu itu adalah RUH. Saat kita berada dalam kandungan, pada usia 4 bulan kandungan ALLAH SWT telah meniupkan RUH pada jasad kita, dimana riski dan masa depan kita telah ditentukan pada usia 4 bulan kandungan itu.
Salah satu pemikiran lagi, orang telah meninggal 2009 tahun yang lalu. Mungkinkah jika kita gali jasadnya masih ada dalam tanah???
Lantas siapah yang akan menerima pertanggung jawaban perbuatan kita di dunia saat sangkakala telah di tiup dan semua telah rasa seperti sawah yang baru di bajak. Mungkinkah jasad kita? Padahal jasad kita telah musnah dimakan mikroorganisme.
Jawabannya, yang dibangkitkan nanti itu adalah RUH, Ruh yang akan menerima perlakuan atas perbuatan kita di dunia.
Jadi dari sini dapat kita simpulkan. Jadi sebenarnya yang melihat bukan MATA bukan pula OTAK tetapi RUH

Mohon kritik dan saran yang membangun bagi yang membaca. Penulis hanyalah menusia yang miskin ilmu dan butuh masukan. Terima kasih telah membca tulisan kami.
Inpirasi : Kenyataan hidup dalam sebuah logika manusi

0 komentar:

Posting Komentar